"ENG NGARSO SUNG TULODHO, ENG MADYO MANGUN KARSO, TUT WURI HANDAYANI"

Kalu beberapa hari lalu saya pernah tertarik untuk mengulas tentang kata-kata "ENG NGARSO SUNG TULODHO, ENG MADYO MANGUN KARSO, TUT WURI HANDAYANI" sore ini saya benar-benar ingin ngosak-ngasek secara logika sederhana saya sendiri.


>>_ENG NGARSO SUNG TULODHO kata ini kalau di translate kebahasa Indonesia berbunyi DI DEPAN MEMBERI CONTOH.
Maksud-nya didepan yaitu para pemimpin, penguasa, pengusaha, dan orang-orang yang berpengauh dalam suatu kelompok (masyarakat). Dimana seorang pemimpin harus bisa SUNG TULODHO atau memberi contoh, jadi seorang pemimpin itu bukanlah mereka yang suka memberi perintah saja, namun mereka yang memberikan contoh. Memberi contoh disini tidak harus di artikan secara mentah, melainkan bisa mempunyai sederet tafsir, seperti seorang pemimpin harus jujur, apa yang ia katakan harus sesuai dengan kenyataan yang ada. Namun sayangnya untuk mendapatkan pemimpin yang jujur saat ini sangat sulit, terutama di negri kita tercinta INDONESIA, para pemimpin kita lebih gemar mengobral janji dan mengosongkan bukti. Dan entah kapan INDONESIA akan mendapatkan pemimpin sejati, kita berdoa saja semoga Indonesia tidak selalu dalam duka.

>>_ENG MADYO MANGUN KARSO  kata ini kalau di translate kebahasa Indonesia berbunyi DI TENGAH MEMBANGUN KEINGINAN.
Di tengah, mungkin inilah yang paling sulit kerjanya, bagaimanapun kalau sedang dalam posisi ditengah pasti akan sangat berat.Sedang tugas yang di emban adalah Mangun karso (Membangun Keinginan atau Menuruti Keinginan). Nah untuk negeri ini, kata ditangah bisa kita Ibaratkan sebagai Wakil Rakyat, yang bertugas untuk meneruskan keinginan atau aspirasi rakyat kepada atasan-nya. Namun yang sering disalah artikan oleh para wakil rakyat kita adalah mereka Mangun Karso keinginannya sendiri, tidak pernah mau memikirkan rakyat yang di wakili. Dalam kisah pewayangan Wakil rakyat lebih suka saya gambarkan sebagai sosok Pandawa dan Kurawa, yakni para pengeran dari raja Hastinapura. Dimana dalam kisah-nya pandawa berperan sebagai tokoh baik yang dimusuhi oleh kurawa. Pandawa sendiri bisa menjadi ksatria sejati sebab asuhan dari para Punakawan, yakni Semar, Gareng, Petruk, Bagong. Nah untuk saat ini para wakil rakyat kita telah kehilangan pengasuh mereka yakni Ki Lurah Semar Cs. mungkin itulah sebab-nya para wakil rakyat kita tidak bisa merakyat.

>>_TUT WURI HANDAYANI  kata ini kalau di translate kebahasa Indonesia berbunyi DIBELAKANG SETIA MENGIKUTI
Konsep ini ditujukan untuk rakyat Jelata seperti saya, sebagai orang belakang seharusnya kita bisa mengikuti atau nurut/patuh kepada pimpinan kita. Namun maaf, sejinak-jinaknya kucing kalau diinjak ekornya pasti mencakar bahkan gigit. Nah, gambaran sederhana seperti ini seharusnya bisa menjadi pelajaran bagi para pengusa negeri ini, kalau mereka tak ingin tercakar atau tergigit seharus-nya mereka tidak menginjak ekor kucing yang jinak dan harus berhati-hati dalam melangkah. Maksudnya kalau seorang pemimpin mau anak buahnya TUT WURI HANDAYANI, mereka juga harus bisa memberi contoh yang baik dan bisa melayani rakyat dengan baik.


* Mungkin ketiga kelimat di atas terhitung kalimat sederhana yang mudah diucapkan dan dimengerti namun tak semudah itu untuk menjalankanya. Dan seharus-nya ketiga kalimat diatas tidak bisa dipisahkan antara yang satu dan yang lain, kalau dipisah bisa menjadi sangat berbahaya. Misal Kalau kalimat TUT WURI HANDYANI dipisahkan dari dua kalimat sebelum-nya akan terjadi ketidak seimbangan. Sebab itu akan selalu dijadikan alasan untuk menindas orang bawahan/ orang tidak mampu. Namun jika kita mengerti akan maksud dari ketiga kalimat di atas tentunya kita tidak akan berbuta semena-mena. Kalau kita jadi atasan kita akan senantiasa memberi contoh yang baik, dan bisa memberikan yang terbaik untuk bawaha kita, agar setiap keinginan kita bisa terwujud dan semua bawahan kita menuruti atau mematuhi dengan baik.

Sekian dulu tentang sekelumit coretan ini
Terimakasih mau mampir.



"Sebuah Karya dari Sepenggal Rasa"

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ulas Syair Wong Jowo Ojo Jawal

di balik lagu Metallica Nothing Else Matter

ROKOK Vs JILBAB