Gema Adzan Magrib


terlantun jelas dari suarau depan rumah mu,,
ku mandang itu, panggilan tersuci,
hanya sekedar sujud yang bisa kita berikan
dan seuntau do'a itu,
tertutur rapi dari mulut sang pendosa

nyaring terdengar panggilan sang penguasa
seperti memekik kala hening senja
ribuan makluk tertunduk syukur
namun jua ada diantara mereka
mencongkah angkuh coba tak menghiarau

aku hanya terpaku,
menyaksikan kehidupan yang begitu kaku
tawa dan senyum ramah kala itu,
seperti hilang terkubur waktu

ku ambil sepercik air wudhu,
ku basuh wajah dan bagian tubuhku,
kotoran-kotaoran itu,
coba ku singkir,

hari yang berat sebab selimut dosa
seperti hendak ku kupas bersama dengungan do'a
seuntai rindu akan kasih TUHAN,,,
seperti mengharap diantar kemarau panjang
namun ku tak kan putus asa,
sebab ku yakin,
semua tak akan sia-sia
tak sia-sia

bersama dengungan gema adzan magrib
ku turuti seruan tuhan,
dengan hati dan jiwa yang tertunduk
bersimpuh sujud,
mengharap serpihan untai RAHMAT
Sang Penguasa,,,,,,,,,,,




"Sebuah Karya dari Sepenggal Rasa"

Postingan populer dari blog ini

Ulas Syair Wong Jowo Ojo Jawal

Yovita Saptariani

di balik lagu Metallica Nothing Else Matter