Gadis itu
Inspirasiku terhimpit, di sela-sela dingin malam
Inspirasiku terpasung, bersama jiwaku yang mematung
Inspirasiku tetahan, dilekung senyum gadis itu
Saat ku tak tau apa yang hendak ku gores
Kenangan di hari lalu, masih indah terpoles
Pada dinding-dinding kerapuhan jiwa
yang kian merana
Saat ku merindu sosok di samping ku
Dia yang akan sudi memoles buruk ku
Dia yang akan sudi mengusap peluh ku
Dia yang sudi memberi peluknya untuk tenang ku
Saat ku merindu sosok di sisi ku
Dia, tempat ku berbagi canda dan tawa
Dia, tempat ku menyepi pada kebisingan dunia
Ketika ku tengok masa lalu,
Ku tau gadis itu telah berlalu
Bersama senyum yang menyipu
Ketika ku intip masa depan
Gadis sepeti itu belum ku temukan
Mungkikah dia masih sendirian
dan mengharap sebuah kehadiran
pada satu titik proses penantian
itu secuil impian atau harapan
aku tak mengerti
atau sebuah angan kekosongan
aku tak dapat memahami
Hai kamu,,,,
mungkin lawan atau kawan,
dan entah siapa saja kamu
tolong,,,,,,,,, (teriakan itu memekik di kehingan malam)
tolong bawakan gadis itu kepangkuan ku
aku terlalu pecundang untuk mengikuti langkahnya
atau mungkin ku tak bisa berlari mengejarnya
Setelah tersadar dari kekosongan
aku baru tau,
kalau suara itu dari qolbuku,
tentang sebongkah rindu,
rindu yang menggebu pada gadis itu
entah di masa silam atau depan
aku tetap bermimpi tentang gadis itu
Gadis, yang sedikitpun aku tiada tau
Siapa dia yang mengusik ketenangan ku.
Inspirasiku terpasung, bersama jiwaku yang mematung
Inspirasiku tetahan, dilekung senyum gadis itu
Saat ku tak tau apa yang hendak ku gores
Kenangan di hari lalu, masih indah terpoles
Pada dinding-dinding kerapuhan jiwa
yang kian merana
Saat ku merindu sosok di samping ku
Dia yang akan sudi memoles buruk ku
Dia yang akan sudi mengusap peluh ku
Dia yang sudi memberi peluknya untuk tenang ku
Saat ku merindu sosok di sisi ku
Dia, tempat ku berbagi canda dan tawa
Dia, tempat ku menyepi pada kebisingan dunia
Ketika ku tengok masa lalu,
Ku tau gadis itu telah berlalu
Bersama senyum yang menyipu
Ketika ku intip masa depan
Gadis sepeti itu belum ku temukan
Mungkikah dia masih sendirian
dan mengharap sebuah kehadiran
pada satu titik proses penantian
itu secuil impian atau harapan
aku tak mengerti
atau sebuah angan kekosongan
aku tak dapat memahami
Hai kamu,,,,
mungkin lawan atau kawan,
dan entah siapa saja kamu
tolong,,,,,,,,, (teriakan itu memekik di kehingan malam)
tolong bawakan gadis itu kepangkuan ku
aku terlalu pecundang untuk mengikuti langkahnya
atau mungkin ku tak bisa berlari mengejarnya
Setelah tersadar dari kekosongan
aku baru tau,
kalau suara itu dari qolbuku,
tentang sebongkah rindu,
rindu yang menggebu pada gadis itu
entah di masa silam atau depan
aku tetap bermimpi tentang gadis itu
Gadis, yang sedikitpun aku tiada tau
Siapa dia yang mengusik ketenangan ku.
"Sebuah Karya dari Sepenggal Rasa"
Komentar
Posting Komentar